Warga protes debu – Arus lalu lintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) wilayah Batu Bara dilaporkan mengalami kelumpuhan total akibat aksi protes warga. Ratusan warga yang geram dengan dampak polusi debu dari aktivitas pertambangan batu bara di sekitar wilayah mereka turun ke jalan dan melakukan pemblokiran. Aksi ini menyebabkan antrean kendaraan mengular panjang dan mengganggu aktivitas transportasi secara signifikan.
Protes warga ini merupakan puncak kekesalan yang telah lama dirasakan akibat debu batu bara yang mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan mereka sehari-hari. Aktivitas truk pengangkut batu bara yang melintas di Jalinsum dinilai menjadi sumber utama polusi debu yang meresahkan. Warga menuntut agar pihak perusahaan tambang dan pemerintah daerah segera mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah ini.
Pemblokiran jalan oleh warga dilakukan dengan berbagai cara, termasuk mendirikan tenda di tengah jalan dan memarkirkan kendaraan secara melintang. Aksi ini sontak menghentikan seluruh kendaraan yang melintas, baik dari arah Medan menuju Riau maupun sebaliknya. Para pengguna jalan terjebak dalam kemacetan yang diperkirakan mencapai beberapa kilometer.
Pihak kepolisian dan pemerintah daerah setempat telah turun ke lokasi untuk melakukan mediasi dengan warga. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi mengenai kesepakatan yang tercapai. Warga menyatakan akan terus melakukan aksi pemblokiran hingga tuntutan mereka dipenuhi.
Kemacetan parah di Jalinsum Batu Bara ini tidak hanya berdampak pada aktivitas transportasi barang dan jasa, tetapi juga merugikan para pengguna jalan umum. Banyak penumpang bus dan kendaraan pribadi yang tertunda perjalanannya. Kerugian ekonomi akibat terhambatnya distribusi juga diperkirakan cukup besar.
Aksi protes warga Batu Bara ini menjadi potret permasalahan lingkungan yang seringkali timbul akibat aktivitas pertambangan. Pemerintah dan perusahaan tambang diharapkan dapat lebih serius dalam menangani dampak lingkungan dan sosial dari operasional mereka. Solusi yang berkelanjutan dan berpihak pada kepentingan masyarakat sekitar tambang menjadi kunci untuk mencegah terjadinya aksi protes serupa di masa depan. Masyarakat menantikan tindakan nyata dari pihak terkait untuk mengatasi masalah polusi debu dan memulihkan kelancaran arus lalu lintas di Jalinsum Batu Bara